Nama Dieng gabungan dari dua Bahass Kawi “di” yang berarti
“tempat” atau “gunung dan “Hyang” yang bermakna Dewa. Artinya keseluruhan,
tempat bersemayamnya para Dewa. Di kawasan ini terletak beberapa Candi-candi
Hindu yang mulai dibangun pada abad ke-7. Diduga, inilah kumpulan Candi tertua
di Jawa dan banyak diyakini merupakan Candi tertua di Indonesia. Para ahli
memperkirakan kumpulan candi ini dibangun atas perintah raja-raja Wangsa
Sanjaya. Di sini juga ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 Masehi,
Prasasti tertua bertuliskan huruf Jawa kuno yang masih ada hingga kini.
Analisis para ahli, pembangunan Candi Dieng diperkirakan
berlangsung secara dua tahap. Yaitu yang diawali dengan tahap pertama yakni
Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatutkaca, berlangsung
antara akhir abad ke-7 sampai awal abad ke-8. Tahap kedua merupakan kelanjutan
dari tahap pertama yang berlangsung sampai tahun 780 M.
Setelah sekian lama menghilang tertutup tanah dan air telaga,
banyak pendapat bahwa Candi-candi di Dieng pertama kali ditemukan kembali sekitar
pada tahun 1814 oleh seorang tentara Inggris yang sedang berwisata ke daerah
Dieng dan tidak sengaja melihat sekumpulan Candi tersebut yang terendam dalam
genangan air telaga. Dan sekitar pada tahun 1856, Van Kingsbergen yang memimpin
pasukan dan masyarakat untuk berupaya pengeringan telaga tempat kumpulan Candi
tersebut berada yang dilanjutkan kembali oleh pemerintah Hindia Belanda tahun
1864 untuk dicatat dan difoto oleh Van Kinsbergen. Sebagai informasi,
Kinsbergen adalah pengukir berkebangsaan Belanda yang banyak mendokumentasikan
aset arkeologi di Indonesia. Dia pulalah yang membuat foto pertama Candi
Borobudur setelah direstorasi, tahun 1873.
Baca juga :
2 komentar
hmmm ternyata gitu yaa.
I am obliged to you for sharing this piece of information here and updating us with your resourceful guidance. Hope this might benefit many learners. Keep sharing this gainful articles and continue updating us.
Book Online bus tickets from Redbus .
EmoticonEmoticon