Senin, 04 September 2017

Culture - Sejarah Singkat Candi Dieng Secara Misterius Ditinggalkan


Cndi-candi di kawasan Candi Dieng terbagi menjadi tiga kelompok dan satu Candi yang berdiri sendiri. Nama-namanya diambil berdasarkan nama tokoh dalam kisah Mahabarata. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok Arjuna, Kelompok Gatutkaca dan kelompok Dwarawati. Sedangkan satu Candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima.

Kelompok Arjuna
Terdiri atas Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Sambadra dan Candi Puntadewa, memanjang dari selatan ke utara. Tepat di depan Candi Arjuna, terdapat Candi Semar. Keempat Candi di komleks ini menghadap ke barat, kecuali Candi Semar yang menghadap ke Candi Arjuna. Kelompok Candi ini bisa dibilang Candi yang paling utuh dibandingkan dengan kelompok Candi yang lainnya di kawasan Dieng.

Kelompok Gatutkaca
Sedangkan kelompok Gatutkaca terdiri atas Candi Gatutkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk dan Candi Gareng. Namun saat ini yang masih dapat dilihat bangunannya hanyalah Candi Gatutkaca. Keempat Candi lainnya hanya tersisa reruntuhannya.

Kelompok Dwarawati
Adapun kelompok Dwarawati terdiri atas empat Candi yakni Candi Dwarawati, Candi Abiyasa, Candi Pandu dan Candi Margasari. Akantetapi, saat ini yang berada dalam kondisi relatif utuh hanya satu Candi, yaitu Candi Dwarawati.

Candi Bima
Sementara, Candi Bima terletak menyendiri di atas bukit. Candi ini merupakan bangunan terbesar diantara kumpulan Candi Dieng. Bentuknya berbeda dari Candi-candi di Jawa Tengah umumnya, Seolah-olah denah dasarnya Candi Bima berbentuk segi delapan.

Jadi kalau mau ditaksir kronologinya, setelah para kesatria, pendeta dan rakyat kerajaan Hindu Kalingga berpacu dalam hujan dan cuaca dingin mengerjakan Candi-candi mereka, barulah para kesatria, paderi Budha dan pekerja merancang, menyusun batu dan memahat Candi Borobudur sebagai simbol peradaban dan keagamaan.

Sayangnya, pada peralihan melennium pertama, Candi-candi ini secara misterius ditinggalkan. Bisa dibilang, yang tampak sekarang adalah semi-reruntuhan Candi. Konon masih banyak Candi yang belum tergali, masih tersimpan dibawah tanah. Tetap menjadi saksi bisu sejarah Kalingga.


Baca juga : 


EmoticonEmoticon